PEKANBARU - UIN SUSKA RIAU kembali hangat dalam perbincangan publik, bagaiamana tidak dalam raker komisi VIII DPR RI isu terkait kepemimpinan UIN SUSKA RIAU yang bobrok di beberkan oleh Pak Ahmad, selaku wakil rakyat dari provinsi RIAU, Pak Ahmad menyampaikan dalam penutupan aspirasinya
“ dan yang terakhir pak, ini permasalahan UIN RIAU, aduhh ini luar
biasa pak, saya pada forum ini BERHENTIKAN secepatnya rector UIN SUSKA
PEKANBARU ini pak, itu manajemennya bobrok pak, ini banyak data nya saya bawa
pak, terjadi konflik disana, terjadi otoriter manajemennya disana, terjadi
korupsi yang luar biasa, gedung pun tidak terawatt, sekarang pun masjid tidak
berjamaah disana pak, tidak berjamaah karena mesjidnya tidak dibenahi,
mahasiswa di bungkam pak”
Memang permasalahan krusial ini telah lama terjadi di UIN SUSKA
RIAU, mulai dari mahasiswa yang di bungkam, yang pada saat pemilihan lembanga
kemahasiswaan pun harus membuat visi dan misi yang mendukung rector, apabila
bersuara sedikit langsung di bungkam dengan pemecatan, gedung juga yang di
nilai tidak terawatt oleh masyarakat UIN SUSKA RIAU, masjid nya yang tidak di
pakai lagi karena rusak parah dan tidak di benahi, para dosen dan karyawan yang
merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan rector saat ini yang di nilai begitu
Otoriter.
Pak Ahmad pun meminta agar Dirjen Pendis agar rector UIN SUSKA RIAU
cepat di ganti,
“jadi saya harap ini di proses pak dirjen pendis, ini beban moral
saya, dulu UIN ini masuk 10 terbaik, sekarang nomor pincit, dulu kebanggan umat
riau ini pak, sekarang drop pak, jadi otoriternya itu luar biasa pak, di
bungkam semuanya, jadi selama ini pak banyak dosen datang, banyak mahasiswa
datang, mereka menyampaikan, pak tolong ini sampaikan kepada pak menteri,
segera pak, kalo tidak hancur UIN ini pak, jadi saya minta tolong pak menteri
segera rektornya di ganti”
Sebagaimana yang disampaikan pak Ahmad, masyarakat UIN SUSKA RIAU
telah lama melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kepemimpinan yang di
nilai bobrok, tak hanya mahasiswa para civitas akademik pun juga demikian,
mulai dari audiensi dengan rector oleh mahasiswa dan juga beberapa aksi
pernyataan dari para Civitas Akademik kepada DPR. Dan inilah yang di sampaikan
oleh Pak Ahmad.
Juga di tambahkan pak Ahmad, kepemimpinan saat ini mengganggu
keharmonisan dunia Ilmiah dalam lingkungan UIN SUSKA RIAU, berangkat dari
inilah pak Ahmad meminta dalam minggu ini keputusannya telah di keluarkan oleh
Menteri Agama dan Dirjen Pendis.
“manajemennya manajemen tukang cukur pak,mana bisa perguruan tinggi
ilmiah ini di buat begini pak, makanya saya minta dalam minggu ini keputusannya
telah di berikan”
Tak berselang lama, cuplikan narasi pak Ahmad dalam Raker komisi
VIII DPR RI ini menjadi viral dalam berbagai media sosial mahasiswa UIN SUSKA
RIAU, juga di tambahkan berbagai cuitan dan harapan semoga cepat di proses.
Jika kita analisis antara korelasi cuplikan video narasi pak Ahmad
dalam Raker DPR RI dengan di viralkannya oleh mahasiswa di berbagai media
sosial tentu bisa memberikan suatu hipotesa. Yang mana viralisasi yang di
lakukan mahasiswa ini merupakan bentuk dukungan terhadap aspirasi mereka yang
telah lama belum tersampaikan, dan sekarang di sampaikan oleh pak Ahmad. Ini
semacam menghela nafas lega keluar dari suatu ruangan sumpek tanpa pintu yang
berbau pengap dan busuk, ya itulah buktinya para mahasiswa UIN SUSKA RIAU
menghela nafas lega yang panjang dengan melakukan suatu gerakan viralisasi
sebagaiman yang tertulis dalam cuitan mereka.
Kendatipun demikian, baik dan buruknya kepemimpinan UIN SUSKA RIAU
akan di catat oleh sejarah, dan dibuktikan oleh waktu. Semoga dari yang
demikian ada pelajaran yang bisa kita ambil.
Editor Oki Hariantoni
Cuplikan Video Bisa dilihat Dibawah Ini :

Komentar