COVID-19 Menghambat Pendidikan

Iklan Semua Halaman

Banner Iklan Sariksa

.

COVID-19 Menghambat Pendidikan

Jumat, 18 September 2020



Roma Riski. S

Hmizone
.idOpini 
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.



Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).


Tak sedikit negara yang terpaksa menutup kegiatan di sekolah sampai ke perguruan tinggi. Penutupan kegiatan di sektor pendidikan ini secara masif dilakukan di belahan negara seluruh dunia, salah satunya di Indonesia. Langkah pahit ini dilakukan guna mengurangi penyebaran pesat penyebaran pandemi Covid-19.


Namun, proses pembelajaran via daring ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesian. Pendidikan kita selama ini ditempuh melalui proses interaksi kegiatan belajar mengajar di kelas. Saat ini Indonesia terbilang belum siap beradaptasi dalam proses pembelajaran via daring itu sendiri.


Sementara jika pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan pun oleh seluruh siswa dan guru  tetap saja akan sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Selama ini pembelajaran kita masih dianggap knowledge oriented, sebagian besarnya baru transfer pengetahuan saja yang tampak dan masih dinilai kurang pada proses pengembangan keterampilan dan nilai-nilai sikap/karakter.


Proses mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai sikap sangat sulit jika dilakukan tanpa proses interaksi langsung antara siswa sebagai pelajar dan guru sebagai pendidik. Karena sesungguhnya pembelajaran jarak jauh idealnya dilakukan hanya untuk melengkapi dan menambah corak pembelajaran yang ada, tetap saja peran guru secara real dalam pembelajaran tatap muka yang melahirkan interaksi langsung tidak akan pernah dapat tergantikan oleh teknologi secanggih apapun.


Kondisi pandemi Covid-19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa, termasukbidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan 'dipaksa' bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online).


Ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Problematika dunia pendidikan yaitu belum seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan.


Berbagai aplikasi media pembelajaran pun sudah tersedia, baik pemerintah maupun swasta. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar. Pihak swasta pun menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru, Zenius, Klassku, Kahoot, dan lainnya.
Akses-akses tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan.  Sangat diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).  Keberhasilan pembangunan negara salah satu tolak ukurnya adalah keberhasilan pendidikan.


Namun bagaimanapun Perlunya adaptasi hingga proses pembelajaran daring ini dapat dimaksimalkan sehingga Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dalam sektor pendidikan dengan negara lain. Karena layaknya manusia, negara pun masih belum sempurna. Masih ada kekurangan maupun kelebihan dalam penerapan kebijakan pembelajaran di tengah pandemi ini.
Semoga ditahun yang akan datang, maka berakhir pula lah pandemic covid-19 yang menimpah belahan dunia saat ini.


PENULIS: ROMA RISKI SIREGAR (Mahasiswa UIN SUSKA, PENDIDIKAN Ekonomi)