PEKANBARU - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Kota Pekanbaru, Selasa (4/11/2014) mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi Riau. Kedatangan belasan mahasiswa ini meminta kepada wakil
rakyat menolak kebijakan pemerintah pusat yang akan menaikkan Bahan Bakar
Minyak (BBM).
Kebijakan yang akan diambil oleh Pemerintah tersebut dinilai akan sangat merugikan masyarakat. Kenaikan BBM terebut akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat khususnya di kalangan pedagang, nelayan, petani dan masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
"Hal ini bisa kita lihat dalam perekonomian masyarakat itu sendiri yang sulit dalam mata pencarian. Jika BBM naik secara otomatis kebutuhan pokok masyarakat naik dan ini tentunya akan mencekik masyarakat kecil," jelas Kordinator Advokasi Cabang HMI - Majelis Penyelamat Organisasi, Taufik.
Untuk itu, dirinya sangan menginginkan DPRD sebagai wakil rakyat untuk sama-sama menolak kenaikan BBM tersebut. "Kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat ini sama sekali tidak berpihak terhadap kepentingan hajat hidup orang banyak," katanya lagi.
Menanggapi hal tersbut, Ketua DPRD Riau Suparman memang mengakui bahwa Riau selama ini memang tidak mendapatkan apa-apa. Padahal Riau selaku Provinsi penghasil minyak, selalu disedot untuk kepentingan bangsa dan negara ini.
"Mengenai BBM ini kami melihat memang setiap detik kekayaaan alam Riau ini disedot yang katanya ini untuk kepentingan bangsa dan negara ini. Tapi, pada kenyataanya apa yang diberikan negara untuk kita. Tentunya apa yang menjadi keinginan mahasiswa dan masyarakat Riau ini akan menjadi urat nadi bagi kami untuk semangat kita bersama ke depan," paparnya.
Mengenai kenaikan BBM ini juga mendapat tanggapan dari anggota DPRD Riau Mansyur HS, menurutnya kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat tersebut sebaiknya dipikirkan lagi. "Menurut saya kalau ada solusi lain kenapa harus dinaikan harga BBM ini. Kalau naik dampaknya sangat luas. Baru saja mau naik, semua kebutuhan sudah ikut naik," jelasnya.
Lebih jauh disampaikanya, dampak ini akan sangat terasa bagi masyarakat
kecil."Makanya perlu rasanya dikaji ulang atau cari alternatif lain. Kalau
kita melihat pemerintahan sebelumnya kenaikan ini berdasarkan kenaikan harga
minyak dunia. Ya, kalau harga minyak dunia menurun saya kira tidak perlu harga
BBM ini naik. Harapan kita tentu pemerintah pusat lebih selektif,"
harapnya.
Sedangkan terkait dengan subsidi BBM yang selama ini justru kurang tepat
sasaran, menurut Mansyur perlu dilakukan pengawalan lebih ketat lagi.
"Tentunya ini juga harus menjadi perhatian bagi aparat penegak hukum.
Jangan ada penimbunan atau jangan sampai ada penjualan ke luar,"
pungkasnya.


Komentar